Termenung aku...
Termenung aku
Dalam kesendirian
Dalam kegelapan
Denting gitar kupetik
Nada-nada indah kunyanyikan
Denan air mata yang mengalir deras
jatuh perlahan dari lekuk pipiku
Terpikir oleh ku
Terkenang di bayangannku
Se****s keringat
yang mengalir deras
memabasahi tubuh kecilku
Kupahat batu
Kuangkat tumpukan kayu
Di pundak kurusku
Tapi aku tak mengerti
Tak pernah kau sadari
Tak pernah kau pahami
Aku hanyalah seorang lelaki
yang tak berarti untukmu
Aku hanyalah seorang bodoh
Yang ingin membuatmu tersenyum
Namun takkan kusesali
dan aku kan selalu berkata
Biarkan keringat ini mengalir
Biarkan dahaga ini terus kurasakan
Asal kan kau tersenyum
asalkan kelak kau memahami
Semua ini hanya untuk mu...
Puisi diambil dari cerita cinta
0 komentar:
Posting Komentar